Suasana di Bus
Pada
awalnya kami sempat memilih Villa yang salah, yaitu yang berada di Batunungul.
Karena pertimbangan view di Batunungul tidak begitu bagus akhirnya kami pindah
lokasi yang berada di Pangumbahan. Perlu diketahui, bahwa rombongan yang
membawa bus biasanya memilih lokasi Villa yang berada di Batunungul kemudian
mereka bisanya melanjutkan perjalanan ke Pangumbahan dengan berjalan kaki
selama hampir satu jam.
Di
Villa yang kami tempati, kami benar-benar disuguhi suasana pantai yang aduhai.
Maklum, Villa ini berada tepat di bibir pantai. Dari lantai II Villa kami,
deburan ombak dan kelincahan para surfer bisa diamati dengan jelas.
Suasana di Villa
Satu hal yang sedikit menjadi
halangan kami adalah bahwa hari itu adalah hari Jum’at. Kami yang muslim
tentunya wajib menunaikan sholat jumat. Sholat jumat di Pangumbahan kali ini
juga punya cerita sendiri. Dari Villa kami musti berjalan selama hampir satu jam
untuk sampai di perkampungan dan menemukan masjid. Kami serasa benar-benar seperti musafir yang
melintasi padang pasir dan diterjang teriknya matahari. Ada yang berbeda dari
jumatan di kampung yang memang 100% dihuni Orang Sunda ini. Bahasa yang digunakan
dalam berceramah adalah bahasa Arab. Sebelum jumatan ada semacam sholawat dan
beberapa informasi yang disampaikan dalam bahasa Sunda. Hal ini yang menjadi
bahan perbincangan kami selama perjalanan menuju Villa kembali.
Selepas games, kami kembali bermain
di pantai. Beberapa ada yang bermain layang-layang yang memang sengaja di bawa
dari kos. Beberapa ada yang merenung dan mengajak berdiskusi dengan ombak. Ada
juga yang sibuk dengan kameranya. Aku sendiri memilih untuk bercengkerama dengan gitarku. Sebelum akhirnya tergoda untuk
bergabung bersama mereka.
Bermain layang-layang. cc: Ruli, Me, Ryan, Eko
Pergi ke penangkaran penyu dan ikut
melepaskan tukik ke laut juga menjadi agenda kami sore itu. Kebetulan
penangkaran penyu ini tak jauh dari lokasi villa kami berada. Tinggal menyusuri
bibir pantai ke arah barat selama setengah jam, maka disebelah kanan akan
terlihat bangunan tersembunyi di balik
rimba pohon yang memang dikhususkan untuk konservasi penyu, terutama penyu
hijau.
Lokasi Penangkaran Penyu
Saat melepas penyu
Sunset, foto bersama
Beautiful sunset, Pangumbahan
Sabtu pagi datang menjemput. Sebelum
bergegas pulang, kami memuaskan diri sekali lagi untuk bermain deburan ombak
yang menjadi saksi kehangatan dan kebersamaan kami. Kami baru benar-benar checkout pukul 15.00 dan melanjutkan perjalanan ke Curug Cikaso.
Perahu yang membawa kami ke curug
Curug Cikaso adalah salah satu air
terjun yang ada di Sukabumi. Rugi rasanya kalau sudah menjelajahi pantai
selatan Sukabumi tanpa mengunjungi Cikaso. Untuk sampai di curugnya,
salah satu modal transportasi yang diperlukan adalah dengan menaiki perahu
sewaan. Alternatif lain adalah berjalan kaki melewati area perbukitan dan
persawahan mengingat lokasinya berada di ujung seberang sungai. Kami sendiri
akhirnya lebih memilih naik perahu karena hari sudah hampir gelap.
Foto bersama di Curug Cikaso
Tak lama kami berada di Cikaso,
karena petugas tak mengizinkan kami berada di lokasi jika hari sudah gelap.
Yakh, petugas di sini memang agak sedikit gathel. Sudah pasang tarif mahal,
pengunjung juga dibebani pungli yang menyesatkan. Brengsek!
Dari Cikaso kami langsung kembali ke
Bintaro. Mungkin karena kecapekan, beberapa kawan ada yang mabuk sepanjang
perjalanan pulang kali ini. Yakh, meski begitu perjalanan pulang terasa lebih
cepat karena gak pakai macet. Tengah malam lewat 2 jam kami sudah tiba di Bintaro. Untunglah semua
selamat, meskipun ada salah seorang kawan yang kehilangan kacamata. Aku sendiri
kehilangan cincin yang sudah lebih dari dua tahun ku kenakan darinya. Senang rasanya bisa mengajak kalian ke Pangumbahan meski pada awalnya sempat tertunda 3 kali. Semoga
ada petualangan yang menyatukan kembali keberasamaan kita kawan.
Pangumabahan Beach
Oooh namanya Pangumbahan Ziz, kirain Ujung Genteng.
BalasHapusLucca Yoga
Ujung genteng itu sebenarnya kawasan, ada namanya pantai ujung genteng.. tapi itu camp buat TNI
BalasHapus