10 Mar 2010

F.MIPA ITB

Informasi Umum dan Sejarah

FMIPA didirikan jauh sebelum diresmikannya Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tanggal 2 Maret 1959, yaitu pada tanggal 6 Oktober 1947 (wow tua banget!!!!) di kota Bandung sebagai Faculteit van Exacte Wetenschap, yang kemudian menjadi Faculteit van Wiskunde en Natuur Wetenschap, selanjutnya menjadi Faculteit Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA), dan sekarang menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

FMIPA mempunyai 15 kelompok keilmuan/keahlian (Aljabar, Analisis dan Geometri, Kimia Analitik, Astronomi, Biokimia, Matematika Kombinatorika, Matematika Industri dan Keuangan, Kimia Anorganik dan Fisik, Fisika Nuklir dan Biofisika, Kimia Organik, Fisika Sistem Kompleks, Fisika Elektronik Material, Fisika Magnet dan Fotonik, Statistik, Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi) serta 13 program studi, mulai dari Astronomi, Matematika, Fisika dan Kimia pada tingkatan S1, S2 dan S3, serta Program Studi Aktuaria untuk S2. Saat ini FMIPA mempunyai 155 staff akademik tetap, dimana sekitar 80% staff bergelar Ph.D, termasuk 9 professor yang terbagi ke dalam beberapa kelompok keilmuan. Karena FMIPA merupakan bagian dari ITB, maka visi dan misi fakultas ini tidak terlepas dari visi dan misi ITB. ITB sudah mencanangkan diri untuk menjadi pelopor dan pemandu ilmu dan sains, bekerjasama dengan institusi-institusi lain di Indonesia, sehingga menuntut FMIPA berada di garis depan dalam pengembangan itu. Khusus untuk FMIPA, penekanan lebih kepada basic science dan matematika. Jadi, FMIPA saat ini memang telah diminta untuk menjaga performance ITB terutama untuk pengembangan basic sciences atau penelitian-penelitian fundamental. Disitulah peran FMIPA akan lebih banyak diharapkan oleh ITB.

Penguasaan matematika dan sains merupakan kunci dalam pengembangan teknologi dan budaya di abad ini dan yang akan datang. FMIPA ITB telah ada sejak tahun 1947 dan kini memiliki kekuatan unik yang merupakan kombinasi beberapa cabang tradisional matematika dan sains dalam lima belas kelompok keilmuan/keahlian : Astronomi, Fisika Material Elektronik, Fisika Magnetik & Fotonik, Fisika Sistem Komplek, Fisika Nuklir & Biofisika, Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Kimia Analitik, Kimia Anorganik dan Fisik, Kimia Organik, Biokimia, Aljabar, Analisis dan Geometri, Matematika Industri dan keuangan, Matematika Kombinatorika, dan Statistika. Dengan kekuatan ini FMIPA ITB menyelenggarakan 13 program studi :

1. Astronomi ( Program Sarjana , Magister dan Doktor )

2. Matematika ( Program Sarjana , Magister , Magister Pengajaran, dan Doktor )

3. Aktuaria ( Magister )

4. Fisika ( Program Sarjana , Magister , Magister Pengajaran, dan Doktor)

5. Kimia ( Program Sarjana , Magister , Magister Pengajaran, dan Doktor )

6. Sains Komputasi ( Magister )

Ketiga belas program studi tersebut memperoleh akreditasi tertinggi BAN dan dua diantaranya mendapatkan Program Hibah Kompetisi B : Promoting Excellence. Kelompok-kelompok keilmuan yang ada memiliki reputasi internasional, bekerja dalam atmosfer inovasi dan didukung oleh staf yang ahli (155 staf dosen dan peneliti dengan 80% Doktor termasuk 9 Profesor yang terbagi ke dalam beberapa kelompok keahlian/keilmuan), fasilitas terkini dan dana penelitian dari dana ITB, Dalam Negeri, industri serta Luar Negeri yang sangat memadai.

FMIPA juga mempunyai program-program penelitian yang semuanya merupakan fundamental riset yang mengandung 3 aspek :

* Information technology terutama dalam bidang computational sciences.

* Biotechnology, sebagai contoh di kimia terdapat biokimia dan kimia organik, di fisika terdapat biofisika, di matematika tentunya sebagai sarana modelling dan structure.

* Nanosciences, Aspek ini dikembangkan oleh program studi fisika dan kimia yang mengembangkan new material baik material alami maupun material sintetik.


Visi dan Misi

Visi FMIPA

Menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan matematika dan sains terkemuka yang menjadi pelopor dalam menentukan arah perkembangan matematika dan sains serta memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Misi FMIPA

* Melaksanakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan berkualitasdi bidang matematika dan sains.

* Melaksanakan penelitian dan menyebarluaskan hasilnya untuk mengembangkan matematika dan sains.

* Melaksanakan pelayanan yang profesional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan matematika dan sains dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Kebijakan Dasar

* Sinergi antar strata, riset dan pembelajaran, antar disiplin ilmu, antar ITB dan masyarakat.

* Akuntabilitas yang didasari meritokrasi / prestasi dan transparansi.

* Komitmen pada mutu, efisiensi dan efektifitas.

* Keunggulan melalui kreativitas, inovasi dan pembaruan/perbaikan menerus.

* Keterlibatan, kepedulian dan partisipasi.


Fasilitas

Untuk memperlancar proses belajar mengajar, FMIPA-ITB memiliki fasilitas pendukung berupa:

* Perpustakaan

* Laboratorium teknologi canggih

* Ruang Komputer

* Ruang kuliah yang representatif

* Dosen-dosen berkualitas (ilmuwan-ilmuwan handal) di atas rata-rata

8 Mar 2010

Hitam

Dua hari belakangan ini aku agak tak enak badan. Entah apa yang terjadi dg diriku sendiri, aku tak tau. Mungkin bayang-bayang pekerjaan yang menumpuk serta keputusan penting dalam hidup yang harus ku pilih membuatku agak gundah, apalagi semua itu menuntutku untuk segera mengeksekusinya seiring waktu  yang menghimpit.
Malam dinihari tadi, aku sempat menyebar beberapa poster di sudut-sudut Kota Bandung selatan, sebagai salah satu tugas divisi publikasi dalam acara change. Dua jam lebih selepas pergantian hari angin malam semilir menyapaku yang sedang melankolik di setiap jalan-jalan yang terlintas. Lampu-lampu kota yang semayup redup mengidentitaskan keadaan jiwaku malam itu. Sementara, kebisuan yang ku landa terkadang pecah sesekali jika Pandu mengajakku bicara soal masalah kuliah yang kami jalani. Ku nikmati suasana tengah malam di Kota ini, jalanan begitu sepi, berbeda dengan apa yang terjadi di siang hari di mana semua seakan-akan memotretkan kebengisan hidup yang berpadu dengan panasnya sengatan mentari dan deru mesin-mesin. Di persimpangan, tak sedikit pelacur yang ku lihat sedang menjajakkan diri. Ku kira itu bukan dosa, karena keadaan memang mau tak mau menuntut mereka untuk menjadi seperti itu. Aku sendiri ingin lebih dekat dengan mereka, berbicara tentang hidup dan cintanya, yang mungkin juga tersayat antara naluri dan keadaan, sama dengan apa yang ku alami, sesaat setelah ku tahu orang yang selama ini ku cintai dan tak pernah ku dapatkan akhirnya tiada lagi sendiri.

(a diary, March 6 2010)