Hari minggu, 5 Agustus 2012, railbus Batara Kresna
akhirnya untuk pertama kalinya resmi beroperasi. Saya sendiri berksempatan menjajal
ikon transportasi terbaru kota solo ini sehari setelahnya. Kali ini saya
sengaja menggunakan rute Sukoharjo-Solo yang letak stasiunnya tak jauh dari
rumah. Selain melayani rute Solo-Sukoharjo, railbus ini juga melayani trayek Solo-Jogjakarta.
Waktu parkir di stasiun
Rencana
untuk mencoba railbus ini memang sudah saya rencanakan malam sebelumnya. Saya
tidak tau kenapa alat transportasi ini dinamakan railbus, karena menurut saya
transportasi ini sama saja dengan kereta api pada umunya. Bentuk luarnya saja
yang lebih modernis jika dilihat lokomotifnya. Gerbongnya sendiri tak kalah semarak
dengan motif yang sedikit norak. Mungkin alasan politis tertentu terutama
terkait strategi menggaet wisatawan sehingga transportasi ini dinamakan
railbus.
Dari
stasiun Sukoharjo, railbus berangkat pukul 07.45 tepat (no ngaret!). Untunglah saya yang baru
bangun pukul 07.30 segera bergegas pergi ke stasiun dan sempat membeli tiket
sesaat sebelum railbus berangkat. Sedikit
nostalgia dengan stasiun kecil yang berada di kota Sukoharjo ini. Dulu sewaktu
masih kecil, Alm. Ibuku sering mengajakku ke Wonogiri naik kereta dari stasiun
ini. Sudah lama rasanya memang saya tak naik kereta dari stasiun ini. Saya
masih ingat terakhir kali naik kereta dari sini adalah sewaktu tadabur alam
dengan teman-teman TPA masjidku, Juli 2000. Dulu sewaktu saya masih kecil kereta
jurusan Sukoharjo-Wonogiri cukup terkenal dan sering dipakai sebagai sarana
transportasi utama bersaing dengan bus. Saya masih ingat kereta itu bergambar
punokawan sehingga namanya pun “sepur punokawan”. Model warnanya biru dengan
penampilan terbuka tanpa kaca smaping layaknya sepur kelinci yang sering
dipakai oleh anak-anak. Entah kenapa,
dalam perjalanan saya menuju dewasa, kereta ini sudah lama sekali tidak
terlihat.
interior railbus batara kresna
Di
dalam railbus batara kresna ini, saya sedikit mengamati interior dan mengajak
berbincang dengan petugas pengecekan tiket. Kebetulan penumpang yang naik dari
stasiun Sukoharjo ini hanya segelintir orang. Saya sendiri berada di gerbong II
yang hanya diisi oleh 2 orang penumpang saja. Railbus ini membawa 3 gerbong.
Interior railbus ini tak jauh berbeda bahkan bisa dikatakan sama dengan KA
Madiun Jaya yang pernah saya tumpangi. Menurut petugas KAI yang saya tanyai
tadi sebenarnya railbus ini akan
beroperasi sampai Wonogiri. Akan tetapi, kondisi trek yang masih belum
memungkinkan menyebabkan railbus ini hanya beroperasi sampai di Sukoharjo saja.
Memang dalam beberapa tahun terakhir ini PT. KAI sudah memperbaiki lintasan
yang menuju Wonogiri tetapi tetap saja kondisi trek memang belum layak
diperuntukkan bagi railbus ini. Dari Sukoharjo-Solo saja, railbus ini paling
banter kecepatannya hanya 30 KM/Jam. Hal ini bisa diamati di papan digital tiap
gerbong yang juga menampilkan stasiun berikut yang dituju serta waktu yang
menunjukkan sekarang. Hal yang sedikit membuat saya merasa spesial tentu saja
adalah railbus ini menjadi pusat perhatian bagi siapa saja yang melihat sepanjang
perjalanan Sukoharjo-Solo yang memakan waktu selama 60 menit, terlebih saat
railbus ini melintas di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.
papan digital
Ada
yang membuat saya sedikit bertanya-tanya sepanjang perjalanan. Railbus ini
mungkin mungkin menjadi sebuah prestasi dan kebanggaan warga Solo dan
sekitarnya karena menjadi alternative transportasi umum selain bus. Di lain
sisi saya juga bertanya apakah railbus ini mampu bertahan untuk beberapa tahun
ke depan. Kalau dilihat dari peruntukkan komersil pariwisata, railbus ini terbilang
punya beberapa kelemahan.
Hal pertama tentu berkaitan dengan
potensi pariwisata itu sendiri. Kota di sekitar Solo harus saya akui tidak
mempunyai potensi wisata yang bisa diandalkan (dalam konteks ini adalah
Sukoharjo). Saya tak perlu bercerita panjang lebar soal ini. Untuk Wonogiri
potensinya memang sedikit di atas Sukoharjo seandainya nanti jadi dibuka jalur railbus ke
sana. Hal ini tak berlaku untuk Jogja yang memang punya potensi wisata.
Masalah yang kedua adalah masalah
waktu. Untuk orang yang menghargai waktu, railbus bukanlah solusi tepat untuk
perjalanan Solo-Sukoharjo-Wonogiri. Terkecuali untuk Solo-Jogja karena kondisi
lintasan memang sudah bagus dan menjadi salah satu jalur utama kereta api di
Pulau Jawa. Waktu tempuh untuk Solo-Sukoharjo dipastikan akan lebih lama dibandingkan
dengan naik bus AKDP apabila kecepatan railbus masih begini-begini saja.
Masalah ketiga adalah tarif. Tarif
yang diberlakukan untuk railbus ini terbilang cukup mahal, untuk jurusan Sukoharjo-Solo saja
sebesar Rp 10.000,- bandingkan dengan apabila naik bus yang hanya sekitar Rp 3.000,-
sampai RP 4.000,-. Bagitupun untuk jurusan Solo-Jogja yang dibanderol Rp
20.000,- ini jauh lebih mahal 2x lipatnya dari KA Prameks dan Madiun Jaya yang beroperasi
pada jalur yang sama.
Terlepas dari berbagai macam persoalan
di atas, rail bus ini memang layak untuk dicoba bagi masyarakat penghobi
perjalanan khususnya yang masih penasaran dengan ikon baru transportasi Kota
Solo ini. Terlebih railbus ini menambah keberagaman transportasi Kota Solo
setelah sebelumnya muncul bus tingkat Werkudara dan Batik Solo Trans yang muncul
jauh-jauh sebelumnya. Hanya berharap
semoga PT. KAI mampu meningkatkan kinerja dan pelayanannya sehingga railbus ini
bisa tetap eksis dan dipercaya sebagai transportasi umum utama penunjang
mobilitas masyarakat, khususnya turis.
Berkitu Jadwal Railbus Batara Kresna (sementara) :
- Dari Solo Balapan - Stasiun Purwosari pukul 06.00
- Dari Stasiun Purwosari - Stasiun Sukoharjo pukul 06.05
- Dari Stasiun Sukoharjo - Stasiun Purwosari
pukul 07.45
- Dari Stasiun Purwosari - Stasiun Tugu Yogyakarta pukul 09.00
- Dari Stasiun Tugu Yogyakarta - Stasiun Purwosari pukul 14.15
- Dari Stasiun Purwosari - Stasiun Sukoharjo pukul 15.18
- Dari Stasiun Sukoharjo - Stasiun Purwosari pukul 16.44
Untuk sementara belum sampai ke Wonogiri, menunggu perbaikan fasilitas penunjang yang belum selesai ..
Untuk sementara railbus yang terdiri dari 3 gerbong baru melayani rute Solo-Sukoharjo dua kali dalam sehari dan rute Solo-Yogyakarta sekali sehari. Pekan depan, masing-masing menjadi dua kali sehari.
Tarif Railbus AC :
- Solo - Sukoharjo : Rp 10.000
- Solo - Jogja : Rp 20.000
- Sukoharjo - Jogja : Rp 30.000
Tiket bisa didapat di masing-masing stasiun.
Railbus hanya berhenti di Stasiun Balapan, Stasiun Purwosari, Stasiun Sukoharjo, Stasiun Maguwo, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Tugu.
.- Dari Stasiun Purwosari - Stasiun Tugu Yogyakarta pukul 09.00
- Dari Stasiun Tugu Yogyakarta - Stasiun Purwosari pukul 14.15
- Dari Stasiun Purwosari - Stasiun Sukoharjo pukul 15.18
- Dari Stasiun Sukoharjo - Stasiun Purwosari pukul 16.44
Untuk sementara belum sampai ke Wonogiri, menunggu perbaikan fasilitas penunjang yang belum selesai ..
Untuk sementara railbus yang terdiri dari 3 gerbong baru melayani rute Solo-Sukoharjo dua kali dalam sehari dan rute Solo-Yogyakarta sekali sehari. Pekan depan, masing-masing menjadi dua kali sehari.
Tarif Railbus AC :
- Solo - Sukoharjo : Rp 10.000
- Solo - Jogja : Rp 20.000
- Sukoharjo - Jogja : Rp 30.000
Tiket bisa didapat di masing-masing stasiun.
Railbus hanya berhenti di Stasiun Balapan, Stasiun Purwosari, Stasiun Sukoharjo, Stasiun Maguwo, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Tugu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar