Gerimis membawaku datang padamu,
Sementara diri masih diliputi ragu oleh masa lalu
Seketika kau hadir
membawa diri dalam lamunan
Dalam diam rasa itu menyelinap membawaku pada ketakutan,
untukku mengungkap dan mengatakan
Terkadang aku ingin menanggalkan saja semua ini,
pada setiap kabut dan embun yang menetes
dari daun dan ranting edelweis
Terlalu cepat semua berlalu
semua terbuka tanpa kau pahami.
Mungkin hanya terbesit satu kata maaf yang terucap
bila aku memendam perasaan kepadamu
Aku menyepi dalam kegalauan
memeluk erat-erat mimpi yang makin sirna
Sedang aku masih bergeming tentang cinta dan keindahan
yang tak mereka mengerti
Mencoba memutar waktu,
merindu kembali dirimu
yang dulu pernah dekat dan hangat kepadaku.
Mengingat kembali langkah-langkah kita kala itu
ketika bersama menyusuri jalan setapak
yang membawa kita menggapai Hargodumilah.
Mengenang kembali kicau burung pagi itu,
saat mentari terbit menghangatkan raga kita yang beku
Pada setiap waktu,
terkadang aku terngiang yang terjadi hari itu
Meski semua tak pernah sama ketika aku kembali ke sana karena rindu